Senin, 21 Januari 2013

ORGANISASI

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orag lain. artinya, manusia harus bekerja sama dengan orang lain agar tujuannya mudah tercapai. Hal inilah yang memutuskan manusia memutuskan berorganisasi. 
Organisasi mempunyai banyak pengertian. Hampir setiao disiplin ilmu pengetahuan mencoba untuk mengartikan organisasi itu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, organisasi adalah kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian atau orang-orang dalam kumpulan untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun arti organisasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut.
  1. James D. Money mengartikan organisasi sebagai sebagai bentuk dari setiap kerjasama manusia dalam mencapai tujuan bersama.
  2. Gibson Ivancevich dan Donelly  dalam bukunya Organization mengartikan organisasi sebagai kesatuan yang memungkinkan masyarakat untuk berserikat dalam mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai secara individu.
  3. Ernest Dale mengartikan prganisasi sebagai suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dan orang-orang dalam suatu kelompok kerja.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian organisasi adalah kumpulan orang-orang atau sekelompok orang dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan tertentu.

Selasa, 08 Januari 2013

BUDAYA TAWURAN KALANGAN REMAJA SEKOLAH



TAWURAN, hmmmmmm
Sepertinya kata ini cukup familiar di telinga kita bahkan masyarakat Indonesia. Tawuran sepertinya sudah menjadi budaya di negara kita ini dan yang paling sering kita jumpai di kalangan remaja sekolah. Bagi mereka yang memiliki usia masih labil hal ini bisa jadi merupakan kebanggaan tersendiri untuk mereka. Sepertinya tawuran menjadi ajang kebolehan kekuatan antara mereka. terkadang nama sekolah dijadikan sebagai alasan tanpa mereka sadari yang mereka lakukan adalah hal yang merugikan mereka sendiri bahkan sekolah mereka. Saat tawuran entah apa yang ada pada pikiran mereka, bahkan belakangan ini di daerah perkotaan khususnya kota besar, Jakarta. Kita tahu dampak dari tawuran ini bermacam-macam mulai dari perubahan sikap mereka saat di sekolah ataupun di rumah, sifat dendam yang terus menerus, tidak adanya lagi sikap toleransi dan tata krama antara teman, merugikan sekolah, merugikan orang tua, bahkan akibat yang paling buruk dari tawuran ini adalah kematian. Beberapa waktu yang lalu, di daerah Jakarta terjadi tawuran yang menelan korban jiwa bahkan siswa yang menjadi korban adalah siswa yang tidak terlibat, dia hanya korban salah sasaran. Sungguh miris mendengar remaja sekolah tawuran sampai terjadi kematian. Sebenarnya pola pikir mana yang mereka gunakan waktu itu.
Tawuran pada awalnya disebabkan oleh lingkungan sekitar dan kurangnya pondasi Agama yang kuat. Bila setiap anak mendapatkan pondasi Agama yang kuat kemungkinan besar hal-hal seperti tawuran dan semacamnya mungkin dapat diminimalisir. Lingkungan luar yang tidak mendukung juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi terjadinya tawuran. Anak yang tadinya pendiam bisa menjadi nakal bila lingkungan tersebut tidak baik untuk perkembangannya selain itu kurangnya pondasi agama yang dia terima. Jadi Pondasi agama dan lingkungan memiliki hubungan yang erat dan saling mengisi satu sama lain.
Ada beberapa pihak mengatakan lingkungan keluarga juga mempengaruhi, memang betul tapi hanya sekian persen sebab tidak ada keluarga yang mengajarkan hal-hal buruk kepada anaknya. Di rumah anak dididik sebagaimana mestinya menurut aturan rumah dan agama kemudian setelah di luar rumah keluraga tidak mungkin terus mengontrol tindakan mereka. Tidak itu saja, bahkan bia di sekolah guru sudah memberikan kontribusi yang terbaik untuk para siswa namun di luar lingkungan sekolah guru juga tidak mungkin terus mengawasi mereka.
Jadi, sebagian besar penyebab tawuran itu terjadi karena lingkungan sekitar yang kurang baik dan pondasi agama yang kurang. Selain itu bimbingan-bimbingan konseling yang kurang diberikan kepada anak-anak usia pelajar.